Skripsi Bahasa Indonesia-PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI TEKNIK PELATIHAN SISWA KELAS VII

Bahasa sangat penting bagi manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam komunikasi tersebut terjadi tukar menukar informasi dan pengalaman. Informasi tersebut dapat berupa ide, gagasan, pendapat, ataupun yang lain. Agar informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami, maka sarana yang diperlukan adalah bahasa. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan pikiran dan keinginan kepada orang lain.

Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa antara komunikan dengan komunikator perlu adanya pengetahuan bahasa yang memadai. Sering terjadi kesulitan antara komunikan dengan komunikator dalam menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginannya karena antara mereka kurang pengetahuan tentang bahasa. Ini berarti bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. “Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya” (Tarigan, 2008:1).

Dalam pendidikan formal, pembelajaran bahasa terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu (a) mendengar, (b) berbicara, (c) membaca, dan (d) menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut merupakan tujuan akhir  pengajaran bahasa yang harus dimiliki dan dikuasai oleh semua siswa. Jika dilihat dari urutan pemerolehan keterampilan bebrbahasa tersebut, menulis merupakan urutan yang keempat. Hal ini menunjukkan bahwa menulis bukanlah sesuatu yang mudah karena untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik siswa dituntut memiliki kemampuan-kemampuan yang lain. Kemampuan tersebut mencakup pengetahuan tentang hal yang akan ditulis dan bagaimana menuangkan ide, pikiran, dan gagasan yang dimiliki ke dalam tulisan.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII. 3 semester ganjil dengan standar kompetensi menulis. 1. Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. 1.1. Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi isi dan bahasa.

Kegiatan menulis bukan panjang tulisan yang dipentingkan, melainkan kejelasan isi tulisan serta efisiensi pemakaian dan pemilihan kata. Karena itu, selama kegiatan menulis berlangsung siswa perlu disadarkan bahwa ada cara penataan atau penyusunan kata dalam pembelajaran keterampilan menulis (Purwo, 1997:7). Berdasarkan pengamatan terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP
Negeri 1 Gadingrejo kelas VII. 3 semester ganjil 2012/2013, pembelajaran kemampuan menulis surat pribadi siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan di SMP Negeri 1 Gadingrejo yaitu 70,00. Dalam kegiatan pembelajaran menulis surat pribadi dari jumlah siswa 30 siswa kelas VII. 3, siswa yang mencapai KKM hanya 10 orang (33,3%), siswa yang belum mencapai KKM 20 orang (66,6%).

Hal ini dibuktikan oleh hasil tes unjuk kerja ketika disuruh menulis surat pribadi masih tergolong rendah . Dari 30 siswa hanya 1 yg memiliki kemampuan baik sekali dengan persentase 3,33% , 6 siswa memiliki kemampuan baik dengan persentase 20% , 9 siswa memiliki kemampuan cukup , 9 siswa dengan persentase 30% , 14 siswa memiliki kemampuan kurang dengan persentase 46,66% . Hasil rata – rata uji blok kategori kurang .

Untuk mengatasi hal-hal di atas, idealnya guru harus mempunyai kreativitas dalam pembelajaran, khususnya pada materi keterampilan menulis, terutama metode atau teknik yang digunakan. Dalam hal ini, guru benar-benar dituntut kreativitasnya dan dapat mencari solusi yang tepat. Guru harus mampu memvariasikan pembelajaran bahasa Indonesia agar menarik dan menyenangkan.

Apabila guru dapat menggunakan teknik atau metode yang tepat, maka proses pembelajaran di kelas tidak lagi membosankan. Selain dari faktor siswa, masalah yang menyebabkan pembelajaran menulis surat pribadi pada siswa kelas VII. 3 SMP Negeri 1 Gadingrejo adalah faktor guru, diantaranya

  1. Guru kurang tanggap dalam menentukan teknik yang digunakan sehinggaproses belajar mengajar terkesan monoton dan membosankan.
  2. Guru belum mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa,sehingga terkesan proses pembelajaran masih terpusat pada guru.
  3. Sistem evaluasi tidak berorientasi pada proses, tetapi lebih ditekankan pada
  4. hasil akhir.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan upaya nyata dalam proses pembelajaran, misalnya dengan menggunakan teknik pelatihan. Teknik pelatihan merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan, karena memenuhi beberapa kelebihan.

Teknik pelatihan mempunyai kelebihan antara lain (1) anak didik akan dapat menggunakan daya pikirnya yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya dan (2) pengetahuan anak didik yang bertambah tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mendalam.

Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena di dalamnya terdapat unsur-unsur keterampilan bahasa yang lain. Untuk itu, siswa akan mampu menulis apabila ia menguasai aspek berbahasa yang lain seperti membaca, mendengar, dan berbicara. Jadi empat aspek keterampilan berbahasa tersebut sangat berhubungan satu dengan yang lain. Untuk keterampilan menulis siswa harus sering berlatih, jadi dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran menulis guru harus lebih terampil untuk menyiasati agar siswa tertarik untuk mengerjakan latihan-latihan menulis, misalnya menulis surat pribadi, karena dengan banyak berlatih siswa akan terbiasa dan akan memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa perlu memperbaiki proses pembelajaran dengan teknik pelatihan untuk meningkatkan kemampuan menulis surat pribadi pada siswa kelas VII. 3 SMP Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2012/2013.