Skripsi Manajemen Keuangan-Analisis Modal Kerja PT. PP. London Sumatera Indonesia, Tbk

Setiap kegiatan perusahaan membutuhkan modal kerja guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Modal kerja tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, apakah digunakan untuk pembelian bahan baku, barang dalam proses dan persediaan barang jadi serta biaya operasi. Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu mebiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Hal ini sangat penting bagi perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Seorang manajer perusahaan harus selalu aktif meneliti sumber-sumber dan penggunaan modal kerja, agar perusahaan selalu cukup modal kerjanya. Modal kerja dapat diperoleh dari hasil operasi perusahaan maupun dari luar untuk memenuhi kebutuhan sehingga perusahaan dapat berjalan lancar. Kegagalan memperoleh modal kerja serta kegagalan pengelolaan dalam meningkatkan mutu produksi akan menimbulkan hambatan-hambatan. Faktor-faktor lain dari luar perusahaan juga dapat menimbulkan kegagalan, kerugian maupun kesulitan modal kerja bagi perusahaan.

Peranan modal kerja sangat penting bagi setiap perusahaan walaupun kepentingannya selalu berlainan untuk tiap-tiap jenis perusahaan. Dalam perusahaan industri, salah satu peranan modal kerja ialah menjamin kontinuitas dari perusahaan. Modal kerja dan modal tetap saling erat hubungannya, disamping menjaga kontinuitas juga menjaga likuiditas perusahaan.

Secara umum suatu perusahaan tentu akan membutuhkan modal kerja yang teratur dan relatif permanen untuk menjalankan perusahaan. Oleh sebab itu seorang manajer harus dapat menyediakan modal kerja yang cukup pada musim di mana aktifitas perusahaan sangat memerlukan dan juga harus dapat mengatasi agar tidak terjadi kelebihan modal kerja dalam bentuk cash pada saat aktifitas perusahaan sedang menurun.

Perusahaan harus disiapkan untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Perusahaan haruslah fleksibel dalam arti dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantuasa berubah sesuai dengan perubahan kondisi perekonomian. Fleksibelitas perusahaan dapat dicapai dengan manajemen modal kerja yang teliti dan hati-hati. Manajer keuangan harus dapat mengatur arus modal kerja yang diperlukan oleh perusahaan dengan baik serta penuh dengan pertimbangan yang bijaksana.

Seorang manajer keuangan melaksanakan berbagai fungsi yang diarahkan pada likuiditas dan porfitabilitas perusahaan. Dalam hal ini, manajer keuangan berperan sebagai pengambil keputusan, yang berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang, juga berperan sebagai seorang yang ahli dibidang keuangan, pasar uang, pasar modal serta kecakapan yang mempunyai pengetahuan yang khusus dan mendalam dibidang manajemen pembelanjaan perusahaan.
Suatu analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisa intern dan ekstern. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan ataupun bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi dengan adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan oleh perusahaan. Sebaliknya modal kerja yang tidak cukup merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.

Modal kerja menunjukkan bahwa tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar yang merupakan suatu indeks financial condition atau margin of protection untuk kreditur jangka pendek, yang menjamin kelangsungan operasi dimasa yang akan datang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan menjamin aktiva lancar. Tanpa adanya modal kerja berarti perusahaan tidak akan dapat melaksanakan kegiatannya. Oleh sebab it, untuk mengetahui serta menilai apakah modal kerja telah dimanfaatkan secara efektif dan efisien, maka perlu dilakukan suatu analiisa rasio terhadap modal kerja.

Untuk menilai efektif atau tidaknya modal kerja dapat digunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal rata-rata. Rasio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Berdasarkan data tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Modal Kerja pada PT.PP. London Sumatra Indonesia,Tbk.”