Pembangunan adalah usaha untuk meningkatkan manfaat yang dapat kita peroleh dari sumber daya. Kenaikan manfaat itu dapat dicapai dengan menggunakan lebih banyak sumber daya dengan meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya tanpa menaikkan sumber daya yang akan kita pakai. Pembangunan di Indonesia dilaksanakan secara merata di seluruh daerah. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil makmur dan merata sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dari segala hal tersebut kegiatan ekonomi sektor perdagangan merupakan suatu penggerak roda perekonomian sehingga tercapainya pembangunan yang baik.
Di era globalisasi sekarang ini, bisnis khususnya pemasaran dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan peluang bisnis yang ada yaitu dengan menetapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan cara menciptakan citra yang baik di mata para pelanggan yang nantinya akan menimbulkan rasa loyalitas berkelanjutan. Hal tersebut bisa dicapai oleh suatu perusahaan melalui upaya menghasilkan dan menyampaikan barang serta jasa yang diinginkan konsumen, dimana kegiatan tersebut sangat bergantung pada perusahaan atau pedagang dengan bermacam macam atribut harga, produk, pelayanan umum, lokasi, dan prilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli.
Bertambahnya tingkat pendatang yang terus menerus, akan menyebabkan kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi. Sedangkan yang dimaksud kesejahteraan masyarakat adalah suatu keadaan hidup masyarakat dengan kondisi kehidupan yang layak dimana kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi. Tingkat pendapatan inilah yang menjadi salah satu dasar seorang konsumen pun memilih tempat pemenuhan kebutuhan hidupnya salah satunya adalah memilih membeli kebutuhan hidup melalui pedagang ritel.
Perdagangan ritel mempunyai arti penjualan secara eceran. Ada beberapa macam ritel diantaranya, ritel dengan masih menggunakan konsep tradisonal yang bersifat sederhana dengan tempat yang tidak terlalu luas, barang yang dijual terbatas dan sistem manajemen yang sangat sederhana memungkinkan adanya proses tawar menawar harga. Macam ritel lain adalah ritel modern dimana ritel ini menawarkan tempat yang lebih luas, menjual banyak jenis barang, manajemen sudah dikelola dengan baik dan harga yang diterakan sudah menjadi harga tetap. Dalam ritel ini menggunakan konsep swalayan yaitu konsep melayani diri sendiri. Contohnya hypermart, super market dan mini market. Gerai-gerai tersebut biasa disebut pasar modern.
Pada saat ini konsumen memilah-milah atau membanding-bandingkan suatu karakteristik tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ritel tradisional atau biasa disebut warung, pada saat ini pertumbuhannnya semakin menurun karena terjepit dengan adanya persaingan ritel modern. Yang paling menjamur saat ini adalah pertumbuhan mini market yang sangat pesat dan tersebar hampir disetiap pelosok daerah tidak terkecuali di kota Bandar Lampung. Bisnis pasar modern sebagai salah satu ciri khas perkotaan mulai tumbuh pesat di Bandar Lampung, dimana pasar modern selain memberikan alternatif belanja yang menarik, juga menawarkan kenyamanan dan kualitas produk, harga bersaing bahkan kadang lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional. Namun, berkembangnya bisnis pasar modern dikhawatirkan dapat memberikan dampak eksternalitas negatif yaitu dapat mematikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Perkembangan pasar modern di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan sejak dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2000 yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 118 Tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan Tertentu Bagi Penanaman Modal.
Konsumen menilai kehadiran pasar modern khususnya mini market dirasakan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat konsumen, karena banyaknya jumlah barang yang tersedia disamping keleluasaan konsumen untuk memilih sendiri barang yang akan dibeli sesuai kebutuhan, karena tidak jarang pasar modern maupun memberikan penawaran harga barang yang lebih rendah dibandingkan dengan pengecer tradisional atau warung kecil. Disisi lain kehadiran pasar modern atau mini market diduga sangat berdampak negatif terhadap eksistensi pengecer kecil dengan asumsi keterbatasan daya beli konsumen untuk membeli barang kepada pengecer kecil atau warung.
Dari jumlah keseluruhan usaha, perkembangan mini market Indomaret dan Alfamart yang menunjukan perkembangan yang pesat dibandingkan mini market Chandramart dan mini market lokal. Kehadiran mini market Alfamart dan Indomaret di Kota Bandar lampung dirasakan banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat konsumen, karena banyaknya jumlah barang yang tersedia disamping keleluasaan konsumen dalam memilih barang sesuai yang dibutuhkan, karena tidak jarang pengecer besar mampu menawarkan barang dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh para pengecer kecil. Disisi lain, kehadiran pengecer besar diduga berdampak negatif bagi eksistensi pengecer kecil dengan asumsi bahwa keterbatasan daya beli konsumen, berimplikasi pada turunnya minat konsumen untuk membeli barang kepada pengecer kecil. Pada gilirannya, pengecer kecil diduga akan mengalami kemunduran usaha dan akhirnya bisa mengarah kepada kebangkrutan. Lampost Kamis, 14 Juli 2011, mini market nasional dan super market yang beralih fungsi menjadi mini market terus bermunculan dan terus berkembang di Bandar Lampung telah mematikan usaha pedagang ritel lokal yang mempunyai keterbatasan modal usaha. Kalau pemerintah tidak segera menertibkan mini market, cepat atau lambat pedagang ritel lokal bisa menutup usahanya dan akan berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan seseorang.
Dalam hal tersebut dirasakan bagi pengecer kecil dimana dapat menimbulkan pengaruh terhadap penghasilan dan tenaga kerja di tempat usaha mereka.
1. Pengaruh Terhadap Penghasilan
Kehadiran pengecer besar seperti Alfamart dan Indomaret sangat dirasakan bagi pengecer kecil dimana semakin lama penghasilan mereka mengalami penurunan. Dimana pengecer kecil seperti toko, warung, pedagang asongan tidak mampu dalam persaingan penjualan.
2. Pengaruh Terhadap Tenaga Kerja
Di dalam penjualan pengecer kecil yang tidak mampu bersaing, semakin lama mengalami penurunan omzet dan dapat mengalami kebangkrutan. Maka pemilik usaha seperti usaha seperti toko merasa sangat berat untuk memberi upah terhadap pekerjanya dan pada akhirnya harus mengurangi sebagian karyawan.
Kamis, 16 April 2015
Skripsi Ekonomi Pembangunan